- admin_llaj
- Jan 10, 2024
- Uncategorized
- 0 Comments
SEMARANG – Pemprov Jateng mencatat, pergerakan masyarakat selama libur natal 2023 dan tahun baru 2024 mencapai 8.728.992 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 3,4 persen dibandingkan 2022.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng Erry Derima Ryanto mengatakan, pantauan dilakukan pada 18 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024. Adapun, titik pantauan meliputi gerbang tol, terminal hingga titik-titik perbatasan Jateng dengan provinsi lain.
“Total penumpang yang masuk dan melintas ke Jawa Tengah sebanyak 8.728.992 orang. Jumlah ini adalah konversi dari kendaraan baik mobil pribadi, bus, sepeda motor, truk yang masuk. Dibanding 2022 ada peningkatan 3,4 persen,” ujarnya, di kantor Dishub Jateng, Jl Siliwangi 357, Krapyak, Selasa (9/1/2024).
Erry menjelaskan, berdasar pantauan Dishub Jateng, di Gerbang Tol Kalikangkung jumlah kendaraan menuju Jawa Tengah sebanyak 443.892 kendaraan. Sementara yang keluar Jateng mencapai 419.442 kendaraan, pada kurun 18 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024.
Selain pantauan di gerbang tol, Dishub Jateng juga melakukan traffic counting di empat titik perbatasan Jateng-Jabar dan Jateng-Jatim. Di antaranya Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Tanjung Brebes, UPPKB Wanareja-Cilacap, UPPKB Sarang-Rembang dan UPPKB Toyogo-Sragen.
Dari perhitungan tersebut, kendaraan bermotor roda dua mendominasi jumlah pelintas. Jumlah sepeda motor melintas dari luar provinsi mencapai 342.496 unit, sementara yang keluar mencapai 323.762 unit. Sementara mobil pribadi yang masuk melalui jalur konvensional mencapai 167.989 dan yang keluar Jateng 163.439.
Ia mengatakan, secara umum arus lalu lintas saat Natal dan Tahun baru 2024 kondusif. Selain itu, jumlah orang yang melintas ke Jateng, berada di bawah angka ekspektasi 10 juta orang.
“Namun kita tetap mengantisipasi dengan menempatkan petugas. Terutama di tempat wisata, contohnya di Dieng yang sempat mengalami hambatan karena ada kendaraan mogok saat menanjak, itu bisa teratasi. Seperti halnya di tempat lain, semisal Baturraden, Candisongo, Bandungan yang relatif stabil,” pungkas Erry.